Memasak Dengan Smartphone
Kemajuan teknologi merambah ke segala sektor, termasuk tempat sucinya para ibu-ibu, atau emak-emak, yaitu dapur. Dan sebagaimana fungsi utama sebuah teknologi yang memudahkan segala hal, kali ini ibu-ibu sanggup meluangkan waktu untuk menonton gosip di televisi atau mengecat kukunya selagi memasak.
Cinder Grill ialah alat dapur yang berintegrasi dengan aplikasi smartphone. Dengan tinggi 15.23 cm, lebar 34.29 cm, dan panjang 41.91 cm, serta berat 12.24 kg—yang hampir seluruh bagiannya terbuat dari materi baja—dapat memasak kuliner dengan dua cara berbeda.
Pertama ialah sous-vide: Sous-vide ialah salah satu teknik memasak yang berasal dari Prancis kuno. Caranya dengan memasukkan materi ke dalam kantong kedap udara, dan memanaskannya dalam suhu rendah, ke dalam air panas dengan suhu sekitar 60 celcius. Cara ini butuh waktu cukup usang tergantung materi yang ingin dimasak.
Cinder Grill mengambil konsep yang sama, meski dengan teknik yang berbeda. Alat ini memanaskan materi kuliner bukan dengan air panas, tapi dengan dua lempengan di bab dalamnya dengan suhu yang sanggup diatur sesuai harapan si pengguna. Meski caranya berbeda, dan jauh lebih cepat, tapi alat ini sanggup menghasilkan kuliner dengan kondisi tamat yang hampir sama dengan teknik sous-vide konvesional.
Kedua ialah memanggang dengan cara konvesional: Kita sanggup membuka tutupnya dan memakai lempengan di bawah sebagai pemanggang listrik biasa. Perbedaannya mungkin, harga alat ini kurang lebih 399 dolar. Dan kemungkinan besar masih belum tersedia di Indonesia.
Selain dua fungsi utama di atas, ada pula bab yang cukup memudahkan penggunanya, yaitu cara membersihkan alat tersebut. Kita hanya perlu menyeka dua lempengan di bawah dan atasnya yang datar, tidak bergerigi, hinga sangat gampang untuk melaksanakan pembersihan. Pada tepian lempeng bab bawah ada ceruk yang menampung cairan menyerupai lemak atau minyak, bahkan remah-remah yang tertinggal. Sisa-sisah ini akan jatuh ke sebuah wadah di bawah, yang sanggup dikeluarkan dengan mudah, pun sanggup dibersihkan dengan cara yang sama.
Pada bab depan alat ini ada bab yang menonjol dengan dominasi warna silver, yang menyediakan layar monocrome 1.5 inchi dan tombol-tombol pengaturan kalau ingin memakai alat tersebut secara manual.
Jika ingin lebih mudah, kita sanggup mengunduh aplikasinya secara gratis di App Store atau Google Play dan menghubungkannya dengan alat tersebut lewat jalur bluetooth.
Aplikasinya sendiri sangat gampang dipahami, dengan banyak sekali resep dan anjuran suhu memasak untuk banyak sekali bahan, menyerupai daging sapi, ikan, bahkan sayuran. Selain itu dengan sensor yang terpasang di dalamnya sanggup memberitahu estimasi waktu kapan kuliner tersebut akan selesai dimasak. Atau bahkan sesudah selesai pun, kita sanggup membiarkannya dulu dengan tetap menjaga suhunya, tanpa perlu khawatir akan overcook.
Jika ingin mendapat kuliner yang hasil karenanya hampir sama dengan teknik sous-vide, dengan cara yang cepat dan gampang pula, serta sanggup diatur lewat sebuah aplikasi smartphone, maka alat ini patut untuk dipertimbangkan. Namun, kalau tidak, maka perlu mencari alat yang lebih tepat, dan mungkin harus menunggu lebih usang lagi untuk mendapatkannya.
Di masa depan, kita mungkin sanggup memasak hanya dengan memegang smartphone di tangan dan melaksanakan teknik-teknik master koki hanya dengan mengusap-usapkan jari kita di layarnya. Tidak perlu lagi takut keciprat minyak, atau materi kuliner gosong, alasannya ialah semuanya telah diperhitungkan dengan tepat oleh sebuah alat yang biasa disebut dengan hardware yang diotaki oleh software.
0 Response to "Memasak Dengan Smartphone"
Post a Comment